Silabus Agama, Negara, dan Civil Society


SATUAN ACARA PERKULIAHAN
MATA KULIAH AGAMA, NEGARA, DAN CIVIL SOCIETY
PROGRAM STUDI DOKTORAL RELIGIOUS STUDIES
PROGRAM PASCA SARJANA
UIN SGD BANDUNG
TA 2019/2020

Nama Mata Kuliah      : Agama, Negara, dan Civil Society               
Program                       : Strata 3/Doktoral
Program Studi             : Studi Agama-Agama
Semester                      : II
Bobot SKS                  : 3 sks             
Jumlah Pertemuan       : 16 kali
Dosen                          : Prof. Dr. H. Asep Saeful Muhtadi, MA.                             
Asisten                        : M. Taufiq Rahman, Ph.D.
Waktu                         : 3 x 50 (150 menit)

Deskripsi Mata Kuliah:
Mata kuliah ini memberikan deskripsi dan diskusi tentang hubungan agama, negara, dan masyarakat madani di dunia. Pembahasan ditumpukan pada berbagai hal yang membahas agama dan hubungannya dengan perkembangan politik dan masyarakat global. Pembahasan dapat dirunut sejak dari munculnya berbagai agama, hingga interaksi agama dengan masyarakat pada hari ini, dengan mengambil kasus-kasus yang menarik. Mata kuliah ini ditujukan untuk mahasiswa yang hendak melakukan penelitian tentang fenomena politik dan sosial keagamaan dalam kajian lanjutannya.

Standard Kompetensi:
Dengan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa akan mendapatkan informasi tentang berbagai perkembangan hubungan agama, negara dan masyarakat di dunia, sehingga dapat menganalisis, mengkategorisasikan, dan mengevaluasinya.

Metode:
Ceramah dan diskusi

Evaluasi:
Quiz dan resitasi

Waktu:
100 menit

Media/Alat:
Papan tulis, spidol, hand out, LCD, power point

Pokok Bahasan:
1. Pengertian Agama, Negara, dan Masyarakat Madani
Membahas pengertian dan pemahaman tentang agama, negara, dan masyarakat madani di dunia secara umum.
2. Agama dan Politik dari segi Kelahirannya
Pembahasan secara historis tentang lahirnya gerakan-gerakan keagamaan dunia, termasuk lahir dan perkembangannya. Secara generalisasi dapat didiskusikan bahwa agama Yahudi bersifat gerakan legalistik-formal, Kristen bersifat cinta-kasih, dan Islam merupakan gabungan keduanya.
3. Agama dan Etnisitas
Membahas secara historis dan fenomenologis tentang gejala konversi keagamaan di dunia, sejak awal hingga hari ini. Hal ini dapat dilihat dari bangsa-bangsa besar menganut agama tertentu. Misalnya, Romawi menjadi Kristen; Mongol menjadi Islam; Cina menjadi Buddha; India menjadi Hindu; dll.
4. Gerakan Keagamaan dalam Perjuangan Kemerdekaan
Membahas kontribusi agama secara sosial dan politik dalam masa perjuangan kemerdekaan. Misalnya peran Islam dalam memerdekakan bangsa di Asia dan Afrika.
5. Agama dan Politik Kenegaraan
Membahas interaksi agama dalam kebijakan politik, misalnya mengenai kebijakan hukum, ekonomi, sosial, dll.
6. Agama dalam Pembangunan
Membahas peran agama-agama dalam pembangunan di dunia. Misalnya tentang kaitan agama dan etos kerja pada agama Protestan di Barat, Kong Hu Cu dengan kebangkitan Kaum Cina, dll. Di Indonesia, hal ini pernah diuji-cobakan pada Pemerintahan Orde Baru.
7. Dialog Keagamaan
Topik ini membahas perkembangan dialog keagamaan, terutama di tengah pluralitas dan migrasi manusia secara global. Terbentuknya organisasi dan forum dialog, jurnal-jurnal dialog, dan kegiatan-kegiatan dialog antar agama adalah di antara usaha-usaha gerakan tersebut. Di Indonesia, hal ini dimulai pada zaman Orde Baru, misalnya ada forum DIAN/Interfidei. Gerakan ini pun dapat pula bersifat kritis terhadap pemerintah, misalnya adalah adanya gerakan lintas agama untuk pemberantasan korupsi.
8. Agama dan Kultus
Gerakan Agama Baru atau gerakan sempalan dalam terminologi Orde Baru terus hadir dalam sejarah keagamaan dunia hingga hari ini. Pembahasan gerakan ini lebih efektif dengan menggunakan analisis sosiologis. Gerakan David Koresh di Amerika dan Aum Shinri Kyo di Jepang dapat disebut sebagai contoh bagaimana gerakan agama baru masih tetap berkembang dan diminati sebagian masyarakat dunia. Di Indonesia pun begitu pula. Misalnya adalah gerakan Lia Eden, dll.
9. Negara dan Institusi Keagamaan
Dalam topik ini, dicermati bagaimana negara melakukan regulasi-regulasi terhadap agama, misalnya melalui institusi-institusi keagamaan. Begitu pula, menarik untuk dibahas bagaimana institusi-institusi itu lahir, berkembang, dan berdinamika di masyarakat.
10. Gerakan Fundamentalisme Agama
Topik ini pada awalnya adalah membahas mengenai pemikiran yang bersifat ekstrem dalam suatu agama. Namun, karena fundamentalisme itu lebih berorientasi aksi, maka diskusi yang bersifat strategis dan taktis pun membawa pada investigasi yang bersifat spionase. Gerakan ini terutama dilihat dalam konteks global antara yang pro dan anti Yahudi/Islam. Dalam agama lain hal ini dapat dilihat dalam hubungannya dengan hak-hak beragama yang terkungkung seperti agama Buddha di Tibet.
11. Agama dan Pendidikan Keagamaan
Agama adalah untuk masyarakat, untuk itu diperlukan perangkat transfer ilmu agama. Di sini dapat dilihat bagaimana agama berperan dalam gerakan pendidikan. Gerakan ini pun melebar bukan hanya pada kumpulan-kumpulan di tempat ibadah, tetapi sampai pada internet.
12. Masyarakat dan Budaya Keagamaan
Tiap agama mempunyai budaya tertentu. Bagaimana budaya agama menjadi budaya masyarakat adalah interaksi yang cukup menarik dalam gerakan keagamaan. Misalnya, bagaimana budaya MTQ itu dapat menjadi budaya masyarakat, termasuk dengan musik-musik rebana yang dianggap sebagai musik yang bersifat keagamaan.
13. Agama dalam Jaringan Internasional
Agama adalah gejala internasional. Bagaimana jaringan internasional keagamaan berinteraksi dengan jaringan keagamaan nasional dan lokal adalah topik yang menarik untuk didiskusikan. Misalnya, bagaimana negara-negara Islam Salafi membantu masyarakat negara-negara Muslim lain yang sefaham dan untuk membiayai menyebarkan suatu faham keagamaan. Fakta lain menunjukkan bagaimana Timor Leste merdeka dengan didukung oleh Vatikan.
14. Agama dan Masyarakat Digital
Perbincangan dan praktek beragama sudah memasuki masyarakat digital. Banyak personaliti dan organisasi keagamaan menggunakan media digital dalam kegiatan keagamaannya. Dengan media digital, banyak hal yang menjadi berubah dari segi sifat, gerakan, pengarsipan dan sebagainya dalam hal beragama. Begitu pun interaksi dan aturan main yang mengiringi masyarakat digital bergulir dan berlaku. Di sini dapat didiskusikan bagaimana dampak digitalisasi agama kepada masyarakat dalam arti yang luas.




Rujukan:
Armstrong, K. (2011). A history of God: The 4,000-year quest of Judaism, Christianity and Islam. Ballantine Books.
Ayubi, N. (2003). Political Islam: religion and politics in the Arab world. Routledge.
Boland, B. J. (1982). The Struggle of Islam in Modern Indonesia. the Hague: Martinus Nijhoff. Revised edition.
Campbell, H. (2012). Digital religion. Understanding Religious Practice in New Media Worlds, London–New York.
Fitzgerald, T. (2011). Religion and politics in international relations: The modern myth. Bloomsbury Publishing.
Habermas, J. (2006). Religion in the public sphere. European journal of philosophy14(1), 1-25.
Muhtadi, A. S. (2004). Komunikasi politik Nahdlatul Ulama: pergulatan pemikiran politik radikal dan akomodatif. LP3ES.
Muhtadi, A. S. (2008). Komunikasi Politik Indonesia: Dinamika Islam Politik Pasca-Orde Baru. Remaja Rosdakarya.
Rahman, T. (2013). 'Indianization'of Indonesia in an Historical Sketch. International Journal of Nusantara Islam1(2), 56-64.
Smith, D. E. (1971). Religion, politics, and social change in the Third World: a sourcebook. Free Press.
Sumartana, T. (1994). Mission at the Crossroads: Indigenous Churches, European Missionaries, Islamic Association and Socio-religious Change in Java, 1812-1936. BPK Gunung Mulia.Haynes, J. (2016). Routledge handbook of religion and politics. Routledge.



Bandung, 27 Februari 2020

Dosen I,                                                                      Dosen II,


Prof. Dr. H. Asep Saeful Muhtadi, MA.                    M. Taufiq Rahman, Ph.D.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prodi S2 Studi Agama-Agama (SAA) Gelar Workshop Kurikulum 2020